Bahas Tuntas HIGHER ORDER THINKING SKILLS (HOTS) DAN PENALARAN

HIGHER ORDER THINKING SKILLS (HOTS)

DAN PENALARAN

 

BERPIKIR

  1. Pengertian Berpikir

Berpikir secara umum didefinisikan sebagai suatu proses kognitif, suatu aktivitas mental untuk memperoleh pengetahuan (Presseisen dalam Costa, 1985).

Berpikir adalah memanipulasi data, fakta dan informasi untuk membuat keputusan berprilaku (Dharma, 2008).

Aktivitas mental dalam perasaan dan pemahaman tergantung pada perangsangan dari luar dalam proses yang disebut sensasi dan atensi (Semiawan, 1990).

Proses mental yang lebih tinggi yang disebut berpikir terjadi di dalam otak.

 

  1. Berpikir Dasar dan Berpikir Kompleks

Berdasarkan prosesnya berpikir dapat dikelompokkan dalam;

  • Berpikir dasar

Proses berpikir dasar merupakan gambaran dari proses berpikir rasional yang mengandung sejumlah langkah dari yang sederhana menuju yang kompleks. Aktivitas berpikir rasional meliputi menghafal, membayangkan, mengelompokkan, mengorganisasikan, membandingkan, mengevaluasi, menganalisis, mensintesis, mendeduksi dan menyimpulkan (Novak, 1979).

  • Berpikir Kompleks

Berpikir kompleks disebut sebagai proses berpikir tingkat tinggi yang terdiri dari berpikir kritis, berpikir kreatif, pemecahan masalah dan pengambilan keputusan (Costa, 1985).

 

KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS

  1. Pengertian Berpikir Kritis

Berpikir kritis adalah pemikiran yang masuk akal dan reflektif yang berfokus untuk memutuskan apa yang mesti dipercaya atau dilakukan (Noris & Enis, 1989).

Berpikir kritis adalah interpretasi dan evaluasi yang terampil dan aktif terhadap observasi dan komunikasi, informasi dan argumentasi (Fisher and Sciven, 1997).

 

  1. Indikator Berpikir Kritis

Indikator keterampilan berpikir kritis dapat dijabarkan dalam Tabel 1 berikut ini.

Tabel 1. Proses dan Kata Operasional Berpikir Kritis

TeoriIndikatorKata-kata Operasional
Ennis (1980)Memberikan penjelasan sederhanaMenganalisis pertanyaan, mengajukan dan menjawab pertanyaan klarifikasi
Membangun keterampilan dasarMenilai kredibilitas suatu sumber, meneliti, menilai hasil penelitian
Membuat inferensiMendeduksi dan menilai deduksi, menginduksi dan menilai induksi, membuat dan menilai penilaian yang berharga
Membuat penjelasan lebih lanjutMendefinisikan istilah, menilai definisi, mengidentifikasi asumsi
Mengatur stategi dan taktikMemutuskan sebuah tindakan, berinteraksi dengan orang lain
Facione (1990)InterpretasiMemahami, mengekspresikan, menyampaikan signifikan, mengklasifikasi makna
AnalisisMengidentifikasi,menganalisis
EvaluasiMenaksir pernyataan, representasi
InferensiMenyimpulkan, merumuskan hipotesis, mempertimbangkan
PenjelasanMenjustifikasi penalaran, mempresentasikan penalaran
Regulasi diriMenganalisis, mengevaluasi
Henri (1991)Klasifikasi DasarMeneliti, mempelajari masalah, mengidentifikasi,meneliti hubungan-hubungan
Klasifikasi mendalamMenganalisis masalah untuk memahami nilai-nilai, kepercayaan-kepercayaan dan asumsi-asumsi utamanya
InferensiMengakui dan mengemukakan sebuah ide berdasarkan pada proposisi yang benar
PenilaianMembuat keputusan-keputusan evaluasi-evaluasi dan kritik-kritik
Strategi-strategiMenerapkan solusi setelah pilihan keputusan
Garrison (1992)Identifikasi masalahMengupayakan tindakan menarik minat dalam sebuah maslah
Definisi masalahMendefiniskan batasan-batasan, akhir dan alat masalah
Eksplorasi masalahPemahaman mendalam tentang situasi masalah
Penerapan masalahMengevaluasi solusi-solusi alternatif dan ide-ide baru
Integritas masalahBertindak sesuai pemahaman untuk memvalidasi pengetahuan

 

Alice FisherMengidentifikasi elemen-elemen dalam kasus yang dipikirkan, khususnya alasan-alasan dan kesimpulan-kesimpulan
Mengidentifikasi dan mengevaluasi asumsi-asumsi
Mengklarifikasi dan menginterpretasi pernyataan-pernyataan dan gagasan-gagasan
Menilai akseptabilitas, khususnya kredibilitas, klaim-klaim
Mengevaluasi argumen-argumen yang beragam jenisnya
Menganalisis, mengevaluasi dan menghasilkan penjelasan-penjelasan
Menganalisis, mengevaluasi dan membuat keputusan-keputusan
Menarik inferensi-inferensi
Menghasilkan argumen-argumen

(Tawil & Liliasari, 2013)

 

  1. Contoh Asesmen Keterampilan Berpikir Kritis

Pada bahasan ini, akan dibahas adalah keterampilan berpikir kritis mengacu pada Ennis (1989) yang dijabarkan pada Tabel 2.   

Tabel 2.  Penjelasan Indikator Berpikir Kritis

Berpikir KritisSub Berpikir KritisPenjelasan
1.     Memberikan penjelasan

sederhana

1.      Memfokuskan     pertanyaana.     Mengidentifikasi atau merumuskan pertanyaan.

b.     Mengidentifikasi atau merumuskan kriteria untuk mempertimbangkan jawaban yang mungkin.

c.     Menjaga kondisi pikiran.

2.      Menganalisis argumena.     Mengidentifikasi kesimpulan

b.     Mengidentifikasi alasan yang dinyatakan

c.     Mengidentifikasi alasan yang   tidak dinyatakan

d.        Mencari persamaan dan  perbedaan

e.     Mengidentifikasi kerelevanan  dan tidak relevan

f.      Mencari struktur argumen

g.     Merangkum

3.      Bertanya dan menjawab pertanyaan tentang suatu penjelasan dan tantangana.     Mengapa ?

b.     Apa intinya ?

c.     Apa artinya ?

d.     Apa contohnya ?

e.     Apa bukan contohnya ?

f.      Bagaimana menerapkannya pada kasus tersebut ?

g.     Perbedaan apa yang

menyebabkannya ?

h.     Apa faktanya ?

i.       Benarkah yang anda katakan ?

j.      Akankah anda  menyatakan  lebih dari   itu?

2.     Membangun  keterampilan dasar4.      Mempertimbangkan kredibilitas suatu      sumbera.     Ahli

b.     Tidak ada konflik interest

c.     Kesepakatan antar sumber

d.     Reputasi

e.     Menggunakan prosedur yang  baku

f.      Mengetahui resiko terhadap  reputasi

g.     Mampu memberi alasan

h.     Kebiasaan berhati-hati

5.      Mengobservasi dan mempertim-

bangkan hasil Observasi

a.     Ikut terlibat dalam  menyimpulkan

b.     Dilaporkan oleh pengamat  sendiri

c.     Mencatat hal-hal yang diinginkan

d.     Penguatan dan kemungkinan  penguatan

e.     Kondisi akses yang baik

f.      Penggunaan teknologi yang  kompeten

g.     Kepuasan observer yang kredibilitas baik

3.     Kesimpulan (Inference)6.      Membuat deduksi dan mempertim bangkan hasil deduksia.     Kelompok yang logis

b.     Kondisi yang logis

c.     Interpretasi pernyataan

7.      Membuat induksi dan mempertim-bangkan   induksia.     Membuat generalisasi

b.     Membuat kesimpulan dan  hipotesis

c.      Investigasi

d.     Kriteria berdasarkan asumsi

8.      Membuat dan      mempertimbang-kan nilai keputusana.     Latar belakang fakta

b.     Konsekuensi

c.      Penerapan prinsip-prinsip

d.     Memikirkan alternatif

e.      Menyeimbangkan, memberatkan, dan

Memutuskan

4.     Membuat     penjelasan lebih lanjut9.      Mendefinisikan istilah,memper-timbangkan definisia.     Bentuk : sinonim, klasifikasi, rentang, ekspresi yang sama,  operasional, contoh dan bukan contoh

b.     Strategi definisi : aksi, tindakan pengidentifikasian

c.      Isi

10.  Mengidentifikasi asumsia.     Alasan yang tidak dinyatakan

b.     Asumsi yang dibutuhkan;  membangun argumen

5.     Strategi dan taktik

 

11.  Memutuskan suatu tindakana.     Mendefinisikan suatu masalah

b.     Menyelesaikan kriteria untuk  membuat solusi

c.      Merumuskan alternatif yang  memungkinkan

d.     Memutuskan hal-hal yang  dilakukan secara tentatif

e.      Mereview

f.      Memonitor implementasi

 

12.  Berinteraksi dengan orang laina.     Mengembangkan dan menanggapi konsep-konsep    yang keliru

b.     Strategi logis

c.      Strategi retorika

d.     Mempresentasikan sebuah pendapat baik lisan     maupun tulisan

 

 

KETERAMPILAN BERPIKIR KREATIF

  1. Pengertian Keterampilan Berpikir Kreatif

Kemampuan berpikir kreatif adalah kemampuan untuk mengembangkan atau menemukan ide atau hasil yang asli, estetis dan konstruktif yang berhubungan dengan pandangan dan konsep serta menekankan pada aspek berpikir intuitif dan rasional khususnya dalam menggunakan informasi dan bahan yang tersedia untuk memunculkan atau menjelaskan dengan perpektif asli pemikir (Liliasari, 1999).

  1. Indikator Keterampilan Berpikir Kreatif

Menurut Williams (Munandar, 1992) ciri-ciri berfikir kreatif berdasarkan aptitude dan non aptitude sebagai berikut:

Keterampilan berfikir lancar (fluency)

Ciri-cirinya:

  • Mencetuskan banyak gagasan, jawaban, penyelesaian masalah atau pertanyaan
  • Memberikan banyak cara atau saran untuk melakukan berbagai hal
  • Selalu memikirkan lebih dari satu jawaban

Keterampilan berfikir luwes (flexibility)

Ciri-cirinya:

  • Menghasilkan gagasan, jawaban atau pertanyaan yang bervariasi
  • Dapat melihat suatu masalah dari sudut pandang yang berbeda-beda
  • Mencari banyak alternatif atau arah yang berbeda-beda
  • Mampu mengubah cara pendekatan atau cara pemikiran

Keterampilan berfikir orisinal (originality)

Ciri-cirinya:

  • Mampu melahirkan ungkapan yang baru dan unik
  • Memikirkan cara yang tidak lazim untuk mengungkapkan diri
  • Mampu membuat kombinasi-kombinasi yang tidak lazim dari bagian-bagian atau unsur-unsur

Keterampilan memperinci (elaboration)

Ciri-cirinya:

  • Mampu memperkaya dan mengembangkan suatu gagasan atau produk.
  • Menambahkan atau memperinci detil-detil dari suatu objek, gagasan, atau situasi sehingga menjadi lebih menarik.

Keterampilan menilai (evaluation)

Ciri-cirinya:

  • Menentukan patokan penilaian sendiri dan menentukan apakah suatu pertanyaan benar, suatu rencana sehat atau suatu tindakan bijaksana.
  • Mampu mengambil keputusan terhadap situasi yang terbuka.
  • Tidak hanya mencetuskan gagasan, tetapi juga melaksanakannya.

 

 

KETERAMPILAN PEMECAHAN MASALAH

  1. Pengertian Keterampilan Pemecahan Masalah

Bagi individu atau kelompok yang mendapatkan masalah, sudah barang tentu mereka ingin memecahkan masalah tersebut, dan pemecahan masalah merupakan sesuatu yang dilakukan prang setiap hari (McGregor, 2007). Pemecahan masalah adalah mencari cara yang tepat untuk mencapai suatu tujuan (Santrock, 2008). Pemecahan masalah merupakan upaya untuk mengatasi rintangan yang menghambat jalan menuju solusi.

  1. Indikator Keterampilan Pecehan Masalah

Tabel 4. Indikator Langkah-langkah Pemecahan Masalah beserta Pertanyaan Kuncinya

NoIndikator Langkah-langkah Pemecahan MasalahPertanyaan Kunci untuk Memikirkan dan Memfokuskan
1.Mengklarifikasi hakikat masalah atau tugas yang akan diselesaikanApa yang kita coba lakukan?
2.Mengidentifikasi faktor-faktor penting ( untuk memfokuskan persoalan)Tentang apa?
3.Meninjau berbagai alternatif yang mungkin sebagai solusi masalahBagaimanakah kita menyelesaikan ini?

Apa yang dapat kita lakukan?

4.Mengidentifikasi stategi-strategi yang berbeda untuk mencapai solusiAdakah cara  yang lain yang dapat kita lakukan untuk memecahkan masalah ini?
5.Membandingkan dan mengkontraskan berbagai stategi. Meninjau keuntungan dan isu-isu. Merancang secara detail strategi/taktik yang diputuskanMetode manakah yang terbaik dan mengapa?
6.Menerapkan dan melaksankan model yang dipilihApakah anda memiliki semua yang diperlukan?Apakah semua sudah siap di tempatnya?
7.Memilih tugas berdasarkan paka bekerja atau tidaknya proses solusi tersebut (optimal)Apakah langkah tersebut bekerja?

Apakah ini sudah diantisipasi?

8.Memaparkan (mengomunikasikan) penyelesaianSeperti apa penyelelesainnya?
9.Mengevaluasi kualitas penyelesaian yang dihasilkan, dengan cara membandingkan dengan tujuan/maksud atau membandingkan dengan penyelesaian lain untuk langkah tugas yang samaApakah masalah terpecahkan?

Sejauhmana metode kita memecahkan masalah?

Adakah penyelesaian lain yang dapat ditinjau?

Bagaimana cara kita agar melakukan lebih baik lagi?

10Mentransfer/menjembatani proses dan hasil berpikir atau mengaitkan proses berpikir yang digunakan dengan konteks dunia nyata untuk stategi yang dikembangkan dan hasilDimana lagi Anda dapat menggunakan strategi pemecahan masalah semacam ini?

Dimana lagi hasil seperti ini akan didapatkan?

Sumber: McGregor, 2007

 

KETERAMPILAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN

  1. Pengertian Keterampilan Pengambilan Keputusan

Keputusan adalah sebuah pilihan dari berbagai pilihan yang ada dengan tiap-tiap pilihan memiliki keuntungan dan resiko (Campbell, et al, 1997). Mengambil keputusan adalah sebuah pemikiran dimana individu mengevaluasi berbagai pilihan dan memutuskan pilihan dari sekian banyak pilihan (Satroks, 2008). Mengambil keputusan adalah merupakan proses berpikir untuk mengidentifikasi dan memutuskan pilihan dari berbagai pilihan yang ada. (Tawil & Liliasari, 2013).

  1. Indikator Keterampilan Pengambilan Keputusan

Indikator keterampilan pengambilan keputusan ditujukkan pada Tabel 4.

 

Tabel 4. Proses dan Kata Operasional Keterampilan Pemecahan Masalah

NoIndikatorKeterampilan yang diperlukan
1Membuat pertanyaa apa yang diputuskanMengenali masalah

Membantu mengenali masalah dengan bantuan sejumlah pertanyaan (5W + 1H)

2Mengumpulkan informasiMengetahui sumber-sumber informasi

Membedakan informasi yang relevan

Menggunakan 10 keterampilan berpikir kritis untuk mengevaluasi informasi yang benar dan masuk akal

3Menentukan pilihan-pilihanAsesmen resiko (paparan dan intensitas akibat)
4Daftar pro dan kotraMenganalisis informasi
5Membuat kesimpulanKemampuan menganalisis percobaan

 

(Tawil & Liliasari, 2013).

 

PENALARAN ILMIAH

  1. Pengertian Penalaran Ilmiah

Menurut Encylopaedia Britanica, penalaran adalah suatu proses mental dan suatu konsep pada Cabang Filsafat yang menyandarkan diri pada proses berpikir. Bonheski (dalam Firman, 1996) menyatakan bahwa penalaran adalah cara berpikir yang berusaha memahami atau menurunkan objek yang belum diketahui. Selanjutnya, Sumantri (1990) menyatakan bahwa penalaran merupakan proses berpikir untuk menarik kesimpulan yang berupa pengetahuan. (Misu L & Kadir, 2013).

  1. Instrumen Tes Penalaran Ilmiah dan Teknik Pengolahannya

Soal tes penalaran ilmiah yang digunakan di adopsi dari instrumen tes LCTSR (Lawsons’ Class room Test of Scientific Reasoning) yang terdiri dari 12 indikator  penalaran;

  1. conservation of weight
  2. conservation of displaced volume proportional thinking
  3. advanced proportional thinking
  4. identification and control of variables
  5. identification and control of variables and probabilistic thinking
  6. advanced identification and control of variables and probabilistic thinking
  7. probabilistic thinking, advanced probabilistic thinking
  8. correlational thinking (includes proportions and probability)
  9. hypothetico-deductive thinking, hypothetico-deductive reasoning.

 

 

Setiap indikator terdiri dari 2 butir soal yang menguji penalaran mahasiswa. Soal disajikan dalam bentuk pilihan jawaban dan pilihan alasan yang digunakan.  Skor 1 diberikan bila kedua soal pasangan tersebut benar, dan 0 bila salah satu atau kedua soal tersebut jawabannya salah.

Skor yang diperoleh digunakan untuk menentukan tingkat penalaran pada level operasional kongkret, transisi, dan level operasional formal.

Tabel 5. Interpretasi Skor Penalaran Ilmiah

NoSkor TestLevel Penalaran
10 – 4Operasional Kongkret
25 – 8Transisi
39 – 12Operasional Formal

 

HIGH ORDER THINKING (HOT) DALAM KECERDASAN MAJEMUK

Gardner (Lazer, 2004) meyatakann, level high-order  melibatkan diri pada pengintegrasian dan  sintesis kecerdasan kedalam kehidupan nyata. Penguasaan ranah kecerdasan biasanya  perwujudan dari penggunaan kecerdasan di kejuruan atau pecarian minat. Pada level ini siswa menyingkronkan nilai dan belajar bertanggungjawab untuk menciptakan di masa depan.

Tabel 6. Aplikasi Taksonomi Bloom (Belum direvisi) untuk Kecerdasan Majemuk

Aspek Kecerdasan MajemukAspek dan aktivitasProsess untuk membangkitkan semangat
Sytesis·      Menggunakan pengetahuan untuk menciptakan ide baru

·      Rencana, penerapan atau penggunaan pengetahuan

·      Menghubungkan berbagi ranah kecerdasan

Merencanakan, merencanakan ulang, mengkombinasi, menambahkan, menyusun, hipotesis, membangun, mengimajinasi, mengintegrasikan dengan pembelajaran lain mencipta dan menerapkan
Evaluasi·      Menguji fakta secara internal dan konsisten terhadap informasi yang dipelajari

·      Menguji fakta secara eksternal dan konsisten terhadap informasi yang dipelajari

·      Menginvistigasi pembelajaran dengan bermakna dan signifikan

Interpretasi, mempertimbangkan, kritis, memutuskan, memperkirakan, meramalkan, spekulasi, menjelaskan kebenaran

 

Tabel 7. Kemampuan HOT pada Kecerdasan Majemuk

Kecerdasan MajemukHOTKemampuan
Visual-SpasialMengaplikasikan satu pembelajaran refleksi, dan insting untuk mengkreasi suatu yang abstrak, simbol digunakan untuk mengimajinasi internal ataupun eksternalIlustrasi visual, pembentukan mental, memahat dan membangun, flow chat& grafik, photografi&perekaman
Body-KinestetikMengekspresikan salah satu pembelajaran mengunakan pengintegrasian gerakan (gestur, mimik muka, posture, menari, atau drama)Pembuatan drama, bahasa tubuh, Menari dan bergerak, keterampilan performa, proyek penemuan
Logika MatematikaMengunakan aplikasi yang diarahkan dari kemampuan matematik, dan kemampuan berpikir logis, mengunakan pengetahuan tentang kemampuan berpikir dan pola yang digunakan pada situasi berbeda.Pemecahan masalah, pola berpikir, proses menghitung, analisis logis, dan oprasional matematika
NaturalismeMengunakan biologi, kimia, geology dan beberapa bidang untuk memahami berhubungan dan peduli dalam pengunaan alamKlasifikasi alam, investigasi, peduli pada alam dan pola alam.

 


 

DAFTAR PUSTAKA

Costa, A.L. 1985. Goal for a Critical Curriculum. Dalam Costa, A.L. (ed) Develoving Minds. A Resource Book for Teaching Thinking. ASCD. Virginia:Alexandria

Darma, S. 2008. Kreativitas. Jakarta : Direktorat Tenaga Kependidikan Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidikan dan Tenaga Kependidikan Departemen Pendidikan Nasional

Lazear, David. (2004). High Order Thinking the Multiple Inteligences Way. Chicago: Zephyr Press

Liliasari. 2002. Pengembangan Model pembelajaran Kimia Untuk Meningkatkan Strategi Kognitif Mahasiswa Calon Guru dalam Menerapkan Berfikir Konseptual Tingkat Tinggi (studi pengembangan berfikir kritis dan kreatif), Laporan penelitian hibah bersaing IX, 2002.

McGregor, Debra. (2007). Developing Thinking; Developing Learning (A Guide to Thinking Skill in Education. Bershire: Open University Press

Misu L dan Kadir. 2013. Pembelajaran Penalaran Formal Melalui Bahan Ajar Matematika Siswa SMA Dengan Materi Aljabar. KNPM V, Himpunan Matematika Indonesia Juni 2013

Munandar, U. (2009). Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat. Jakarta: Rineka Cipta

Nickerson, R.S. et al. 1985. The Teaching of Thinking. New Jersey Lawrence Eribaum Associates Publisher

Norris, S and Ennis, R. 1989. Evaluating Critical Thinking. Pasific Grove, CA: Critical Thinking Press and Software

Novak. 1979. Meaningful Reception Learning as a Basic to the Psycology of Teaching for Thinking Creativity. Ohio: Cleraing

Santrock, John W. (2008). Psikologi Pendidikan. Jakarta: Prenada Media Group

Semiawan. 1990. Menumbuhkan Kreativitas. Jakarta: PT. Widyadara

Stenberg, Robert J. (2008). Psikologi Kognitif Edisi Empat. Yogyakarta: Pustakan Pelajar

Tawil M dan Liliasari. 2013. Berpikir Kompleks dan Implementasinya dalam Pembelajaran IPA. Makasar : Badan Penerbit UNM

 


Disusun Oleh:

  1. Saprudin (1602836)
  2. Wiworo Retnadi Rias Hayu (1603144)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN IPA

PASCASARJANA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

2016


Download Soft File

Photo of author

Thoha Firdaus

Seorang yang suka mengajar, nulis di blog, buat video youtube, mencari hal yang baru.

Facebook Twitter Instagram Youtube

PENTING: Bantu kami memblokir iklan yang berbau sensitif dan pornografi dengan mengirimkan screenshot ke email: mail[et]thoha.id.

2 pemikiran pada “Bahas Tuntas HIGHER ORDER THINKING SKILLS (HOTS) DAN PENALARAN”

Tinggalkan komentar