Implementasi Ayat–Ayat Al-Qur’an dalam Pembelajaran Sains Fisika untuk Meningkatkan Wawasan Keagamaan Siswa dengan Pokok Bahasan Tata Surya Dan Alam Semesta

Penulis: Zaini Muhtar Zaman

ABSTRAK

Dalam proses pembelajaran sains fisika sangat penting sekali disamping guru juga menjelaskan gejala fisis nya maupun perhitungan matematisnya, guru juga menyampaikan sedikit wawasan kepada para peserta didiknya terkait implementasi ayat- ayat alqur’an dan filsafat sains islam dalam pembelajaran sains fisika, karena banyak sekali gejala-gejala fisis baik untuk suatu obyek yang berukuran mikroskopik maupun makroskopik itu dijelaskan dalam alqur’an jika kita kaji secara mendetail biar para peserta didiknya itu bisa mengetahui sebab musababnya timbulnya gejala fisis dan kejadian alam semesta menurut Al-Qur’an dan pemikiran – pemikiran sains hingga berkembang saat ini. Oleh sebab itu pentingnya memasukkan ayat – ayat alqur’an dalam pembelajaran sains terutama fisika biar para peserta didik mengetahui implementasi ayat- ayat alqur’an yang dijadikan sumber pengetahuan terutama untuk pengembangan sains dan selain itu untuk meningkatkan wawasan keagamaan dan nilai – nilai Afektif dan ESQ ( Emotional Spritual Quotient) kepada para peserta didik agar senantiasa selalu mengakui kebesaran ciptaan Allah SWT, merenungkan ciptaannya sebagai wujud syukur kita kepada Allah SWT .

Kata kunci : Implementasi ayat Al- Qur’an, Pembelajaran  Sains fisika, gejala fisis

I. PENDAHULUAN

Dalam proses pembelajaran sains fisika sangat penting sekali disamping guru juga menjelaskan gejala fisis nya maupun perhitungan matematisnya, guru juga menyampaikan sedikit wawasan kepada para peserta didiknya terkait implementasi ayat- ayat Al-Qur’an dan filsafat sains islam dalam pembelajaran sains fisika, karena banyak sekali gejala-gejala fisis itu dijelaskan dalam alqur’an jika kita kaji secara mendetail biar para peserta didiknya itu bisa mengetahui sebab musababnya timbulnya gejala fisis menurut al Qur’an dan pemikiran sains hingga berkembang saat ini.

Ilmu pengetahuan alam pada umumnya “ diartikan sebagai ilmu yang mempelajari tentang susunan bendbenda serta perkembangannya, sedangkan sains fisika mempelajari tentang stuktur materi dan fenomena – fenomena pada benda mati. Para ilmuwan muslim , ahli teologi, dan ahli metafisika mempunyai perhatian yang besar terhadap filsafat alam, oleh karena itu Al Qur’an menaruh perhatian yang besar kepada ilmu tersebut seperti nampak dalam urainnya tentang alam semesta yang menakjubkan. Mereka menunjukkan perhatian  yang sangat besar terhadap persoalan seperti sifat – sifat, ruang, waktu, materi serta gerakannya, akibatnya banyak ditemukan banyak aliran pemikiran yang mengembangkan prinsip – prinsip fisika dan filsafat itu sendiri. Ada yang melakukan uji coba berbagai kekuatan alam, dan berusaha mendapatkan ilmu pengetahuan yang mumi tentang dunia alamiah, untuk membantu manusia yang selalu memikirkan alam sebagai ciptaan allah sang kholik.

Namun sumber yang mendorong penelitian tentang ilmu fisika adalah dengan mentadaburi alqur’an. Karena Al Qur’an telah menguraikan secara jelas tentang kejadian alam semesta beserta isinya yang menunjukkan kebesaran dan keaguangan Allah Swt yang dijelaskan dalam ilmu astronomi. Penggambaran alqur’an tentang alam fisik besar sekali pengaruhnya bagi umat islam pada masa kejayaan islam, yang mempelopori perumusan filsafat sains yang membahas tentang kejadian alam semesta untuk membuktikan kebenaran garis besar isi alqur’an yakni tentang ilmu pengetahuan. Kekuasaan dan kebesaran Allah SWT. Yang dijelaskan  dalam QS. 24 Ayat 35.

Ayat diatas menggambarkan tentang sifat dan luasnya alam semesta dan ciptaannya baik untuk obyek yang berukuran Makroskopik maupun mikroskopik untuk kita kembangkan dan kita pelajari gejala nya. Hal ini menjadi sumber inspirasi bagi umat manusia dalam bidang filsafat alam serta dunia fisik, sehingga tiap generasi tambah pengetahuannya serta memberikan landasan baru dalam perkembangan sains dan teknologi. Bahkan kepada mereka yang sedang belajar diberikan materi tentang fenomena dan gejala fisis tentang alam semesta besrta obyeknya dalam kehidupan sehari – hari, seperti : cahaya, kaca, alam semesta, planet, bintang, maupun struktur, sifat dan gerakan materi yang berukuran makro dan mikroskpis yang tidak dapat ditangkap oleh indera manusia, seperti atom. ayat –ayat tersebut dan masih banyak ayat lainnya juga menghimbau kepada manusia untuk memperhatikan dan mempelajari berbagai aspek gejala fisis yang terjadi dalam kehidupan sehari – hari serta mengamati dunia fisik baik untuk dunia nyata maupun dunia empiris. Hal ini yang melatarbelakangi lahirnya sains dalam islam, termasuk fisika yang dikembangkan jauh sebelum era nya Newton ataupun Einstein yang menghasilkan banyak ilmuwan dari islam,ilmuwan dari eropa yang banyak mengembangkan sains dan cabang – cabang ilmu fisika.

Oleh sebab itu pentingnya memasukkan ayat – ayat alqur’an dalam pembelajaran sains terutama fisika biar para peserta didik tau implementasi ayat- ayat alqur’an yang dijadikan sumber pengetahuan terutama sains dan selain itu untuk menanamkan nilai – nilai keagamaan dan nilai – nilai afektif atau ESQ kepada para peserta didik agar senantiasa selalu mengakui kebesaran ciptaan Allah Swt, merenungkan ciptaannya sebagai wujud syukur kita kepada Allah selain itu dengan menceritakan kejadian fisis berdasarkan ayat – ayat alqur’an akan meningkatkan pemahaman para peserta didik perbedaan cara pandang atau filsafat para ilmuwan yang sesuai dengan alqur’an atau tidak, jadi jelas bahwa banyak ilmuwan muslim maupun non muslim mengkaji al Qur’an karena dalam Al Qur’an sudah dijelaskan banyak sekali berbagai ilmu pengetahuan tinggal manusia yamg mengembangkannya hingga akhirnya memunculkan sebuah teknologi yang begitu canggih dan mutakhir demi kemashlatan umat.

III. METODE PENGUMPULAN DATA

Metode yang dilakukan adalah dengan pengkajian teoritik baik dari internet, makalah pendidikan yang saya dapat waktu seminar maupun workshop baik diUAD Maupun diluar UAD terkait pembelajaran sains fisika baik menurut filsafat sain orang barat maupun filsafat sains menurut paradigma Al-Qur’an, dan  beberapa refrensi buku baik diperpustakaan kampus maupun perpustakaan daerah klaten dan beberapa sumber lainnya yang bisa kami jadikan rujukan.

III. PEMBAHASAN

A. Pentingnya Pembelajaran Sains Fisika Dalam dunia pendidikan

Menurut Dehart ( 2004), menyarankan kurikulum sains masa depan perlu didasarkan pada hubungan antar manusia, gejala alam, kemajuan sains dan teknologi serta kualitas hidup. Ia menyarankan bahwa kepada guru-guru sains akan perlunya merenungkan secara mendalam hakekat sains, teknologi dan masyarakat. Menurut Supriyono (2003), ada beberapa tujuan mata pelajaran rumpun sains fisika , yaitu sebagai berikut:

  1. Siswa memiliki pengetahuan dan mampumendemontrasikan pemahamann tentang konsep atau prinsip sains fisika untuk menjelaskan berbagai peristiwa alam baik secara kualitatif maupun kuantitatif.
  2. Siswa mampu menerapkan prinsip sains untuk menghasilkan karya teknologi dan atau sebaliknya mampu mempelajari prinsip sains yang dimanfaatkan dalam produk teknologi
  3. Siswa  bersikap ilmiah produktif.
  4. Siswa mampu mengeksplorasi sains dan teknologi, lingkungan dan masyarakat sebagai sumber sains. Kemampuan memikirkan pengembangan teknologi inovatif berdasarkan eksplorasi sains dari lingkungan dan masyarakat, disamping dari sains yang telah ada.
  5. Siswa mampu mengungkapkan dengan bahasa yang sesuai untuk mengkomunikasikan temuan dan kajian sains fisika serta dapat memanfaatkan alat untuk mengumpulkan data dan mengoprasikan kegiatan sains fisika.
  6. Siswa mampu mengembangkan kesadaran tentang pentingnya peran sains dan teknologi dalam kehidupan sehari-hari serta berbagai aplikasinya di berbagai bidang seperti, ekonomi, sosial, politik, budaya, agama, bahasa dan hukum.
  7. Siswa mampu mengembangkan kemampuan proses sains fisika serta memanfaatkannya dalam pemecahan masalah dan pengambilan putusan untuk berbagai masalah.
  8. Siswa memiliki keyakinan tentang keteraturan alam semesta serta keragaman isinya sebagai ciptaan Tuhan Yang Maha Esa sekaligus penanda keagunganNya.

 

B. Ilmu Fisika Menurut Sudut Pandang  Ayat AL-Qur’an 

Ilmu fisika merupakan ilmu yang menyelidiki tentang fenomena-fenomena alam semesta. Menurut Rahman (2000), dalam ilmu pengetahuan Islam, fisika merupakan bagian dari prinsip filsafat alam yang banyak dibahas oleh ilmuwan muslim kenamaan pada masa keemasan Islam. Misalnya Ibnu Sina telah membahas ilmu filsafat alam dengan panjang lebar dalam karyanya “Fann” (teknik ilmiah). Para ilmuwan muslim mempunyai perhatian yang besar terhadap ilmu fisika karena Al-Qur’an menaruh perhatian yang besar terhadap ilmu tersebut, seperti nampak dalam uraian mengenai fenomena alam semesta yang amat dahsyat yang disebut begitu jelas dalam Al-Qur’an. Al-Qur’an juga banyak menjelaskan mengenai unsur-unsur yang penting dalam fisika, seperti waktu, suara, cahaya dan lain-lainnya. dalam mengamati pengalaman, baik sifatnya material maupun spiritual.

Menurut Ghulsyani (1986), di dalam Al-Qur’an terdapat lebih dari 750 ayat yang menunjukkan fenomena alam, dan manusia diminta untuk dapat memikirkannya agar mengenal Sang Pencipta lewat tanda-tanda-Nya. Ayat-ayat tersebut dapat dibagi ke dalam kategori-kategori antara lain sebagai berikut:

1 Ayat-ayat yang menggambarkan elemen-elemen pokok obyek dan memerintahkan manusia untuk menyingkapnya, antara lain terdapat di dalam Al-Qur’an surat 86:5, 24:45, dan 76:62.

2. Ayat-ayat yang mencakup masalah cara penciptaan obyek-obyek material dan memerintahkan manusia untuk menyingkap asal-usulnya, antara lain terdapat di dalam Al-Qur’an surat 11:7, 23:12-14, 21:30, 31:10, 41:11, dan 88:17-20.

3. Ayat-ayat yang memerintahkan manusia untuk menyikapi bagaimana alam semesta ini terwujud, antara lain terdapat di dalam Al-Qur’an surat 29:20, dan 29:19

4. Ayat-ayat yang memerintahkan manusia untuk mempelajari fenomena-fenomena alam, antara lain terdapat di dalam Al-Qur’an surat 39:21, 30:48, dan 2:164.

5. Ayat-ayat menekankan kelangsungan dan keteraturan penciptaan Allah, antara lain terdapat di dalam Al-Qur’an surat 27:88, 67:3-4, 25:2, 39:5, dan 21:16.

6. Ayat-ayat menjelaskan keharmonisan keberadaan manusia dengan alam semesta dan ketundukan apa yang ada di langit dan di bumi kepada manusia, antara lain terdapat di dalam Al-Qur’an surat 2:29, 45:13, 67:15, 16:5, 57:25, dan 6:69. Qur’an mengajak manusia untuk menggunakan panca indera dan akal.

Semua yang telah kita pelajari sejauh ini memperlihatkan kita akan satu kenyataan pasti: Al Qur’an adalah kitab yang di dalamnya berisi berita yang kesemuanya terbukti benar. Fakta-fakta ilmiah serta berita mengenai peristiwa masa depan, yang tak mungkin dapat diketahui di masa itu, dinyatakan dalam ayat-ayatnya. Mustahil informasi ini dapat diketahui dengan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi masa itu. Ini merupakan bukti nyata bahwa Al Qur’an bukanlah perkataan manusia.

C. Fisika Pokok Bahasan Alam Semesta dan Tata Turya Menurut Paradigma Al -Qur’an

Materi Tata Surya mencangkup banyak hal tentang fenomena alam raya. Hal ini membuat siswa bisa menyelami lebih dalam di balik materi secara teoritik. Siswa akan semakin mantap dengan keyakinan iman kita dengan mempelajari ayat-ayat Allah yang tertuang dalam alam ini. Ternyata begitu dahsyat ciptaanNya. Ternyata begitu kecil manusia di alam jagad raya ini. Maka sudah sepantasnya kalangan pendidikan sebagai kaum akademik yang dikarunia kelebihan kecerdasan benar-benar memikirkan hal ini. Sesuai yang terungkap dalam kalamNya: Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi dan silih bergantinya malam dan siang, terdapat tanda-tanda untuk kaum yang berakal” (QS:Ali Imran: 190) Allah menurunkan Al Quran kepada manusia empat belas abad yang lalu. Beberapa fakta yang baru dapat diungkapkan dengan teknologi abad ke-21 ternyata telah dinyatakan Allah dalam Al Quran empat belas abad yang lalu. Hal ini menunjukkan bahwa Al Quran adalah salah satu bukti terpenting yang memungkinkan kita mengetahui keberadaan Allah sebagai Pencipta alam semesta ini. Allah SWT berfirman yang Artinya :Kami akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda (kekuasaan) Kami di segenap penjuru dan pada diri mereka sendiri, sehingga jelaslah bagi mereka bahwa Al-Qur’an itu adalah benar. Dan apakah Tuhanmu tidak cukup (bagi kamu) bahwa sesungguhnya Dia menyaksikan segala sesuatu?’(QS. Fushshilaat : 53)

Banyak informasi yang ada dalam Al Quran ini sesuai dengan yang ada di dunia eksternal. Allah-lah yang telah menciptakan alam semesta dan karenanya memiliki pengetahuan mengenai semua itu. Allah juga yang telah menurunkan Al Quran. Bagi orang-orang beriman yang teliti, sungguh-sungguh, dan arif, banyak sekali informasi dan analisis dalam Al Quran yang dapat mereka lihat dan pelajari. eberapa bukti dalam Al-Qur’an yang disampaikan Allah pada 14 abad yang lalu untuk mendukung dan membuktikan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi sekarang ini. Bahwa Allah-lah  sang pencipta alam semesta ini, yakni:

1. Bukti Pertama bahwa Allah SWT yang menciptakan alam semesta beserta isinya sebagaimana firman Allah Dalam QS. Al-An’aam ayat 73 yang Artinya : “Dialah (Allah) Yang menciptakan langit dan bumi dengan sebenarnya; tatkala Ia berfirman, “Jadilah! maka ia pun jadi.

2. Bukti kedua Allah SWT yang menciptakan tujuh langit berlapis-lapis, sebagaimana firman Allah Dalam QS. Al-Mulk ayat 3–4 yang Artinya : Dia (Allah) yang menciptakan tujuh langit berlapis-lapis; tak akan kau lihat ketidakseimbangan dalam ciptaan (Allah) Yang Maha Pemurah. Balikkanlah pandanganmu sekali lagi, tampakkah olehmu ada yang cacat? Lalu ulanglah pandanganmu sekali lagi; pandanganmu akan berbalik kepadamu, letih dan membingungkan“. Dalam QS. Adz-Dzariyaat : 47 Artinya :Dan langit itu Kami bangun dengan kekuasaan (Kami) dan sesungguhnya Kami benar-benar meluaskannya..

3. Bukti Ketiga bahwa Allah SWT yang menjadikan di atas bumi ini gunung-gunung yang kokoh, Sebagaimana firman Allah SWT dalam QS. Al-Anbiyaa : 31 yang Artinya : Dan Kami jadikan di atas bumi ini gunung-gunung yang kokoh, supaya bumi tidak bergoyang bersama mereka, dan Kami jadikan (pula) jalan jalan yang luas di antaranya, supaya mereka mendapat petunjuk.

4. Bukti Keempat  dalam QS. Al- Luqman ayat 10 dijelaskan bahwa Dia-lah yang menciptakan langit tanpa tiang yang dapat kau lihat; Dia memancangkan di atas bumi gunung-gunung supaya  idak menggoyangkan kamu; dan Dia menebarkan di dalamnya binatang-binatang dari segala jenis.   Cukuplah bagi kita untuk meneliti dari bahan-bahan kajian yang di ungkapkan Al-Qur’an dari beberapa bukti diatas. Dan jelas bagi kita untuk meyakini bahwa Allah-lah yang menciptakan alam semesta ini dengan segala keteraturannya.

D. Ledakan Dahsyat (Big Bang) 

Bahwa Proses penciptaan alam semesta, yang disebutkan dalam ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini dengan Teori Ledakan Dahsyat tersebut, telah Allah firmankan dalam Al-Qur’an 14 abad yang lalu. Dimana ketika manusia masih memiliki pengetahuan yang terbatas tentang alam semesta. Dalam QS. Al-Anbiyaa’ ayat 30 Allah SWT menjelaskan dalam firmannya yang Artinya : Tidakkah orang-orang kafir mengerti bahwa langit dan bumi semula berpadu (sebagai satu kesatuan dalam penciptaan), lalu keduanya Kami pisahkan? Dari air Kami jadikan segalanya hidup. Tidakkah mereka mau beriman juga? (QS. Al-Anbiyaa : 30) Seperti yang dinyatakan dalam ayat tersebut, apa saja, bahkan di ‘langit dan bumi’ yang belum tercipta sekalipun, diciptakan dengan suatu Ledakan Dahsyat dari suatu titik tunggal, dan membentuk alam semesta yang sekarang ini dengan saling terpisah. Jika kita bandingkan pernyataan ayat itu dengan teori Ledakan Dahsyat, maka kita mengetahui bahwa ayat itu sepenuhnya cocok dengan teori tersebut. Namun, baru pada abad ke-20, Ledakan Dahsyat dikemukakan sebagai teori ilmiah”.

IV. KESIMPULAN

Dalam pembelajaran yang telah ditemukan di sekolah-sekolah, telah diupayakan agar semua tujuan yang tercantum di atas dapat terwujud. Tetapi untuk tujuan agar siswa  mmiliki keyakinan tentang keteraturan alam semesta serta keragaman isinya sebagai ciptaan Tuhan Yang Maha Esa sekaligus penanda keagunganNya, kelihatannya belum ada upaya yang nyata dalam pembelajaran sains untuk memenuhi tujuan ini. Oleh karena itu, diperlukan pembelajaran sains dengan berwawasan keagamaan dan ESQ, yakni dengan  mengkaitkan ayat–ayat Al-Qur’an dalam pembelajaran sains untuk menjelaskan suatu gejala yang terjadi dialam semesta ini, yang sangat bermanfaat bagi para peserta didik sekali dalam memaknai ciptaan Tuhan Yang Esa. Apalagi pelajaran fisika terutama tentang jagad raya dan alam semesta yang tercantum dalam bahasan Tata Surya, sungguh sangat mendukung tujuan  bagus ini yakni meningkatkan wawasan keagamaan siswa akan kebesaran ciptaan Allah dengan sunnatullah atau hukum alam yang teratur.

DAFTAR PUSTAKA                  

Rahman, Afzakir. 1992. Al-Qur’an Sumber Pengetahuan. Jakarta: Rineka Cipta.

Ginanjar, Ary . 2001 . ESQ ( Emotional Spiritual Qoutient) . Jakarta : Arga.                                                     

El-Fandy, Jamaluddin . 2002 . Al-Qur’an Tentang Alam Semesta . Jakarta : Amzah Foster,

Bob . 2004 . Fisika SMA Kelas X Semester 1.Jakarta : Erlangga.    

Ghulsyani. Mahdi . 1986 . Fislafat Sains Menurut AL-Qur’an. Bandung : Mizan.

Qardhawi,Yusuf . 1998 .  Al–Qur’an Berbicara Tentang Akal dan Ilmu Pengetahuan .  Jakarta : Gema insani.

Supriyadi . 2004 . Teknologi Pengajaran Fisika . Yogyakarta : FMIPA UNY.          http://www.dyphysics23.wordpress.com/keajaiban-Alqur’an-Alam-Semesta.

http://www . Learnwithedo . WordPress .com/2008/03/21/ Sistem-tata-surya.

Photo of author

Thoha Firdaus

Seorang yang suka mengajar, nulis di blog, buat video youtube, mencari hal yang baru.

Facebook Twitter Instagram Youtube

PENTING: Bantu kami memblokir iklan yang berbau sensitif dan pornografi dengan mengirimkan screenshot ke email: mail[et]thoha.id.