Sewajarnya Dalam Mencinta dan Membenci

Sahabat Mutiara Islam, Cinta dan benci, adalah dua hal yang substansi/muatannya beda jauh tetapi pembatasnya hanyalah selaput tipis yang mudah robek. Jika bisa diibaratkan hati kita ini sebagai organ jantung, maka cinta layaknya darah bersih yang kaya akan oksigen sedangkan benci adalah darah kotor yang muatannya adalah karbondioksida.

Pembatas dua darah yang peranannya berbeda jauh ini hanyalah berupa katup dan dinding jantung. jika ada tekanan yang berlebihan pada jantung sehingga ia bekerja tidak sewajarnya, maka bisa jadi akan mengakibatkan kebocoran pada dinding jantung atau katup, sehingga bercampurlah darah kotor dengan darah bersih yang jika dibiarkan akan dapat membawa pada kematian

Begitulah dahsyatnya energi dari cinta dan benci yang tidak dikelola dengan menggunakan prinsip keseimbangan/kewajaran. Ia akan mampu membinasakan pemiliknya.

Dan ternyata masalah ketidakwajaran dalam mencinta dan membenci ini menjadi problem di masyarakat. Kebanyakan, bukan karena berlebihan dalam membenci tapi *dalam hal mencintai.*

Berapa banyak pasangan yang semula sangat memuja pasangannya tapi kemudian karena ada satu dua hal kecil yang tidak ia harapkan dilakukan pasangannya maka kemudian yang terjadi adalah pertengkaran tanpa ujung. Dengan sekejap, cinta yang menggunung tiba-tiba berganti dengan benci yang pekat bergulung-bergulung. Yang akhirnya membawa kepada perceraian dan permusuhan seumur hidup.

Rasulullah Salallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

ﺃَﺣْﺒِﺐْ ﺣَﺒِﻴﺒَﻚَ ﻫَﻮْﻧًﺎ ﻣَﺎ ﻋَﺴَﻰ ﺃَﻥْ ﻳَﻜُﻮﻥَ ﺑَﻐِﻴْﻀَﻚَ ﻳَﻮْﻣًﺎ ﻣَﺎ، ﻭَﺃَﺑْﻐِﺾْ ﺑَﻐِﻴْﻀَﻚَ ﻫَﻮْﻧًﺎ ﻣَﺎ ﻋَﺴَﻰ ﺃَﻥْ ﻳَﻜُﻮﻥَ ﺣَﺒِﻴﺒَﻚَ ﻳَﻮْﻣًﺎ ﻣَﺎ

“Cintailah orang yang kamu cintai sekadarnya. Bisa jadi orang yang sekarang kamu cintai suatu hari nanti harus kamu benci. Dan bencilah orang yang kamu benci sekadarnya, bisa jadi di satu hari nanti dia menjadi orang yang harus kamu cintai.”
(HR. At-Tirmidzi no. 1997)

Umar radhiyallahu’anhu berkata,

“Jika engkau mencintai seseorang, janganlah berlebihan seperti halnya anak kecil yang menyenangi sesuatu dengan berlebihan.

Jika engkau membenci seseorang, jangan sampai kebencian menimbulkan keinginan orang yang kamu benci celaka atau binasanya.”

Al-Hasan Al-Bashri rahimullah berkata,

“Hendaknya kalian mencintai jangan berlebihan dan membenci tidak berlebihan. Telah ada orang-orang yang berlebihan dalam mencintai satu kaum akhirnya binasa. Ada pula yang berlebihan dalam membenci satu kaum dan mereka pun binasa.”
(Lihat Ni’matul Ukhuwah hal. 41)

Sahabat, jika engkau mencintai seseorang, cintailah sewajarnya. Cintailah dia karena Allah. Tunaikan kewajibanmu sebagai seorang istri/suami karena Allah. Agar jika dia berbuat tidak sesuai harapan, engkau tidak akan terlalu kecewa dan mudah memaafkan.

Ada tujuh golongan yang akan mendapatkan naungan Allah pada hari yang tiada naungan selain dari-Nya. Di antara golongan tersebut adalah,

وَرَجُلاَنِ تَحَابَّا فِى اللَّهِ اجْتَمَعَا عَلَيْهِ وَتَفَرَّقَا عَلَيْهِ

“Dua orang yang saling mencintai karena Allah. Mereka berkumpul dan berpisah dengan sebab cinta karena Allah.”
(HR. Bukhari no. 660 dan Muslim no. 1031)


Silahkan disebarluaskan tanpa menghilangkan informasi Mutiara Islam
🌼 Mutiara Islam 🌼
🔸Telegram : https://telegram.me/mutiaraislam16
🔸Instagram : @mutiaraislam16
🔸Daftar Grup Kajian Mutiara Islam di whats app
✉ Ketik :
Daftar#nama#pekerjaan#kotadomisili#jeniskelamin
Kirim lewat Whats App ke 0812 1994 5149
📝 Pendaftaran lewat SMS tidak diterima

Photo of author

Thoha Firdaus

Seorang yang suka mengajar, nulis di blog, buat video youtube, mencari hal yang baru.

Facebook Twitter Instagram Youtube

PENTING: Bantu kami memblokir iklan yang berbau sensitif dan pornografi dengan mengirimkan screenshot ke email: mail[et]thoha.id.

Tinggalkan komentar