MEDIA DAN PROSES PENDIDIKAN FISIKA

Suatu proses pembalajaran fisika mestinya selalu menggunakan dasar metode ilmiah. Suatu metode yang pada awalnya dimulai ada fakta yang merenarik perhatian sehingga me-munculkan adanya masalah. Demikian halnya didalam struktur pembelajaran fisika, mestinya juga selalu diawali dengan fakta yang didapat dari pengalaman sehari-hari, percobaan fisika, simulasi, media pandang dengar, model, gambar, buku atau job fisika. Pembelajaran keputusan untuk memunculkan masalah model analitis dikembangkan oleh Oliver dan Newman (1967) dapat digunakan oleh para guru ilmu pengetahuan untuk pendalaman ke siswa atas dasar lingkungan dari teknologi.

Petunjuk berikut dapat dipakai sebagai dasar untuk tujuan ini:

  1. Mengidentifikasi dan memperjelas masalah berbasis konsep dasar.
  2. Mengumpulkan fakta tentang isu dalam telaah kajian konsep.
  3. Mengevaluasi semua hasil telaah “berdasar fakta”.
  4. Mengevaluasi ketertarikan antar konsep “berdasar fakta”.
  5. Pengembalian keputusan yang bersifat semantara.
  6. Menentukan kemampuan dalam menerima penyelesaian.

BAGAIMANA MENJADI GURU PROFESIONAL BIDANG FISIKA

Berikut 2 poin yang paling tidak guru mempunyai ilmu yang mesti dipelajari agar menjadi guru fisika yang handal:

  1. Mengajar  dengan Memperhatikan  Kemajuan Teknologi Informatika

Perkembangan teknik informatika sangat cepat. Guru harus menguasai teknologi ini agar guru dapat melakukan pemutakhiran pengetahuan dan guru dapat melakukan proses pembelajaran yang menarik. Pada masa lalu memang guru menjadi sumber ilmu satu- satunya. Siswa hanya mendapatkan pengetahuan dari guru sehingga guru menjadi pusat pembelajaran. Kemajuan TI menggeser metode pem-belajaran dari pembelajaran berpusat pada guru ke pembelajaran berpusat pada siswa. Hal ini karena sumber belajar sekarang ini sangat bervariasi. Siswa sangat mungkin telah mengakses pengetahuan lebih dulu dari pada gurunya.

  1. Mampu Menjadikan Pembelajaran Fisika Yang Mudah dan Menantang

Berbagai caranya sebagai berikut:

  • Memperbanyak praktikum di la-boratorium, agar bahasan tidak terkesan abstrak. Para siswa diajak belajar de-ngan melakukan pengukuran sebuah fenomena Fisika. Kemudian diteruskan dengan melakukan interpretasi data dari hasil percobaanya sehingga tersusun kerangka teori yang mudah dipahami oleh para siswa. Kalau peralatan tidak bisa diperoleh bisa saja guru menampilkan simulasi sehingga pe-riswtiwa fisis tersebut tampak dalam visualisasi yang diberikan.Teknik pem-belajaran ini senantiasa bisa mem-berikan apa arti fisis dalam kehidupan sehari- hari dari sebuah bahasan tertentu.
  • Fisika adalah ilmu dasar yang aplikasinya sangat banyak di dunia industry. Oleh karena itu kunjungan ke industry dan laboratorium perlu di-lakukan agar siswa semakin gamblang arti fisis dan terapannya di kehidupan nyata.
  • Menggunakan metode pengajaran yang santai  dan menarik. Sangat disayangkan bahwa kalau siswa ditanya tentang guru Fisikanya, maka jawabnya sebagian besar adalah galak dan menakutkan. Banyak orang yang sukses dalam bidang Fisika karena guru Fisikanya sangat dekat dengan para siswa. Jika para siswa sudah para siswa sudah merasa nyaman dan dekat dengan guru Fiska, maka pasti siswa tersebut akan bekerja keras untuk memahami Fisika.
  • Memperbanyak latihan mengerjakan soal yang baik. Tentu saja sesuai dengan tingkat pemahaman para siswa. Siswa yang mulai senang mengerjakan soal- sola Fisika, maka siswa tersebut mulai memahami tentang Fisika.

UPAYA GURU MENARIK MINAT SISWA TERHADAP FISIKA

Ketika kita mendengar kata guru maka yang ada dalam pikiran kita adalah seorang dengan pakain lusuh dengan  kendaraan sepeda dan menenteng tas, meskipun masih ada kelebihannya yaitu dengan wajah  kewibawaan yang terpancar. Melalui Undang- Undang Guru dan Dosen (UUGD) gambaran guru yang dipersonifikasikan sebagai Umar Bakri itu sedikit demi sedikit akan digeser, yakni guru adalah seorang profesional dengan penampilan yang meyakinkan.  Menurut UUGD , Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama ada tujuh macam yaitu: mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. Kata professional mengandung arti sebuah pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan oleh seseorang dan menjadi sumber penghasilan kehidupan yang memerlukan keahlian, kemahiran, atau kecakapan yang memenuhi standar mutu atau norma tertentu serta memerlukan pendidikan profesi.

Guru wajib memiliki kualifikasi akademik, kopetensi, sertifikasi pendidik , sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Kualifikasi akademik diperoleh melalui pendidikan tinggi program sarjana atau program diploma ampat. Kemudian seorang guru profesional juga diwajibkan memiliki empat kompetensi. Pertama adalah kompetensi pedagogik yaitu kemampuan mengelola pembelajaran peserta didik. Kedua adalah kemampuan profesioanal yaitu kemampuan penguasaan materi pelajaran secara luas dan mendalam. Ketiga, kompetensi kepribadian adalah memiliki kemampuan kepribadian yang mantap, berakhlak mulia, arif, dan berwibawa serta menjadi teladan peserta didik.  Keempat memiliki kompetensi sosial yaitu kemampuan guru untuk berkomunikasi dan berinteraksi secara efektif dan efisien dengan peserta didik, sesama guru, orangtua/wali peserta didik, dan masyarakat sekitar.