Daftar isi:
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang masalah
Dewasa ini dunia pendidikan nasional sedang dihadapkan pada problematika yang sangat mendasar, diantaranya adalah permasalahan peserta didik, tenaga guru maupun alokasi biaya pendidikan yang kurang mewadai, sehingga menyebabkan pendidikan di Indonesia ketinggalan dengan dengan Negara lainnya. Disatu sisi seiring dengan memasuki era globalisasi ini tuntutan didunia pendidikan adalah sangatlah berat salah satunya melalui proses pendidikan dituntut untuk bisa mengembangkan dan membentuk karakter serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa agar bisa menjadi wahana untuk mengembangkan seperti amanah yang telah dicantumkan dalam Undang- Undang SISDIKNAS. Tetapi disisi lainnya kondisi peserta didik diluar lingkungan sekolah telah terjadi krisis moral dan spiritualitas akibat pengaruh media massa maupun budaya asing yang masuk didindonesia yang sebenarnya merusak moral maupun akhlak para generasi bangsa, sehingga berdampak negatif bagi para pelajar yaitu adanya pergaulan bebas,VCD Porno, perjudian, perzinaan, dan narkoba. Padahal dalam UU SISDIKNAS itu jelas bahwa pendidikan itu menuntut para peserta didik agar memiliki kecerdasan secara kognitif, psikomotorik, afektif maupun spiritual yang terintegrasi dalam bentuk penilaiaan sehari-hari. Ini merupakan tantangan berat yang harus didhadapi oleh pendidikan nasional.
Melihat kondisi diatas peran guru sebagai pembimbing sangatlah diharapkan dalam rangka menyelematkan masa depan para generasi muda yang akan datang, yang tidak hanya sebatas menyampaikan materi dari bidang studi yang dia ampu saja, akan tetapi mampu membentuk, membimbing dan mengarahkan para peserta didik agar memiliki karakter dan kepribadian yang mulia,kreatif, terampil, mandiri serta menjadi warga negara yang bertanggung jawab, selain itu guru juga dituntut bisa memecahkan permasalahan maupun kesulitan peserta didik dalam proses kegiatan belajar mengajar sehari-hari.
Guru pembimbing yang demikianlah yang menjadi harapan masyarakat untuk mendidik anaknya dan membantu menghantarkan mereka kejenjang sukses baik didunia lokan maupun global dan guru pembimbing yang demikianlah yang mampu melakukan pembelajaran yang kreatif dan menyenangkan, sehingga mampu menyiapkan peserta didik untuk bersaing memasuki era globalisasi ini.
B. Rumusan Masalah
1. Apa saja peran dan tugas Guru secara Umum ?
2. Apa saja peran, tugas, dan tanggung jawab guru sebagai pembimbing ?
3. Apa saja Tips-Tips menjadi guru yang baik yang harus disiapkan oleh guru dalam rangka menjalankan peran guru sebagai pembimbing ?
4. Apa saja sosok yang harus dimiliki oleh seorang guru sebagai pembimbing ?
5. Apa saja Kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang guru sebagai Pembimbing agar mampu melaksanakan proses pendidikan sebagimana tertera Dalam UU SISDIKNAS ?
C. TUJUAN PEMBAHASAN
1. Memenuhi tugas individu dari dosen untuk matakuliah profesi kependidikan
2. Menjelaskan tentang peran dan tanggung jawab guru sebagai pembimbing dalam proses pendidikan
3. Memberikan ragam bacaan yang bermanfaat bagi pembaca
BAB II
PEMBAHASAN
A. Peran dan Tugas Guru dalam Menciptakan kehidupan di sekolah
Semua orang yakin bahwa guru memiliki andil yang sangat besar terhadap keberhasilan dalam proses pembelajaran disekolah. Guru sangat berperan dalam membantu perkembangan peserta didik untuk mewujudkan tujuan hidupnya secara optimal. Keyakinan ini muncul karena manusia adalah makhluk yang lemah atau Makhluk sosial, yang dalam tumbuh kembangnya membutuhkan bantuan orang lain sejak lahir sampai meninggal. Semua itu menunjukkan bahwa setiap orang itu saling membutuhkan, demikian halnya peserta didik juga membutuhkan kehadiran seorang guru yang bisa menemaninya dalam proses pembelajarann yang aktif dan menyenangkan dalam rangka memotifasi para peserta didik agar mampu mengembangkan minat, bakat, kemampuan dan potensi dalam diri peserta didik. Peran guru juga sangatlah diperlukan untuk menciptakan suasana kehidupan sekolah yang harmonis melalui proses pembelajaran yang aktif, komunikatif dan menyenangkan untuk mewujudkan hal tersebut maka guru harus kreatif, propesional, dan menyenangkan dalam mendesain metode penyampaian materi yang bisa mengaktifkan para peserta didik agar dapat mengembangkan potensi yang dimiliki secara optimal, sehingga guru harus bisa memposisikan dirinya sebagai berikut :
1. Orang tua yang penuh kasih sayang pada peserta didiknya
2. Teman, tempat mengadu dan mengutarakan perasaan bagi para peserta didik
3. Fasilitator yang selalu siap memberikan layanan peserta didik sesuai bakat dan minatnya
4. Memberikan sumbangan pemikiran kepada orang tua untuk bisa mengetrahui permasalahan dan mencari solusi, hal ini lebih ditekankan pada peran guru sebagai pembimbing.
5. memupuk rasa percaya diri, berani dan tanggung jawab
6. mengembangkan kreatifitas dan keterampilan
7. membiasakan para peserta didik untuk bisa saling bersilaturrahmi dalam rangka team work building yang solid dalam pembelajaran yang aktif.
Jadi dalam rangka Menciptakan kehidupan sekolah peran guru secara umum dibedakan menjadi 2 yaitu :
1. Peran guru dalam proses belajar mengajar yang paling dominan antara lain : Guru sebagai demonstrator, Guru sebagai pengelola kelas, Guru sebagai mediator, fasilitator,Gurusebagai evaluator ,Korektor ,Inspirator ,Organisator, Motivator, Inisiator, Pembimbing dan Supervisor
2. Peran Guru Secara Pribadi antara lain : Petugas social, Pelajar dan ilmuwan, Orang tua, Pencari teladan, Dan Pemberi keamanan.
B. Guru Sebagai Pembimbing
Guru dapat diibaratkan sebagai pembimbing perjalanan yang berdasarkan pengetahuan dan pengalaman bertanggung jawab atas kelancaran perjalanan itu. Dalam hal ini perjalanan tidak hanya menyangkut –fisik tetapi perjalan yang menyangkut mental, emosional, kreatifitas, moral dan spiritualitas yang tinggi. Sebagai pembimbing guru harus merumuskan tujuan yang jelas, menertapkan waktu proses belajar, menetapkan proses belajar yang ditempuh baik didalam ataupun diluar kelas, serta melakukan suatu penilaiaan sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan para peserta didik. Semua itu dilakukan berdasarkan kerjasama yang baik dengan peserta didik, tetapi guru memberikan pengaruh utama dalam aspek proses belajar. Sebagai pembimbing guru memiliki berbagai tanggung jawab dalam setiap proses pembelajaran yang dilaksanakan yakni lebih menekankan pada tugas guru dalam memberi bantuan kepada siswa dalam memecahkan masalah yang dihadapinya. Tugas ini merupakan aspek mendidik sebab tidak hanya berkenaan dalam penyampaian ilmu pengetahuan, tetapi juga menyangkut pengembangan kepribadian dan pembentukan nilai-nilai pada siswa. Jadi tugas guru sebagai pembimbing paling dominan dilaksanakan oleh guru BK, karena mereka lebih paham teknis memberikan bimbingan yang baik bagi para peserta didik terutama dalam rangka membentuk kepribadian peserta didik dan membantu menyeleseikan suatu permasalahan yang dihadapinya. Tetapi tidak hanya tugas guru BK saja melainkan tugas semua guru yang mengampu mata pelajaran dalam suatu kelas, sehingga guru harus lebih paham perkembangan para peserta didik terutama dalam proses kegiatan belajar mengajar.
C. Sosok Guru Sebagai Pembimbing dalam Perspektif Sosiologi Pendidikan.
Sosiologi pendidikan merupakan sebuah ilmu pengetahuan yang berusaha memecahkan masalah-masalah pendidikan dengan analisis atau pendekatan sosiologis. Yang berusaha untuk mengetahui cara-cara mengendalikan proses pendidikan untuk mengembangkan kepribadian individu agar lebih baik. Sehingga masalah – masalah pendidikan yang fundamental dapat teratasi dengan pendekatan sosiologi.Salah satu kenyataan bahwa masyarakat mengalami perubahan sangat cepat, progresif dan kerap kali menunjukkan gejala disintegrative atau berkurangnya kesetiaan terhadap nilai-nilai umum. Perubahan social yang sangat cepat menimbulkan “cultural lag”(ketinggalan kebudayaan akibat hambatan-hambatan). Dan ini merupakan sumber masalah social dalam masyarakat. Masalah-masalah social juga dialami dunia pendidikan, sehingga lembaga-lembaga pendidikan tidak mampu mengatasinya. Maka para ahli sosiologi diharapkan dapat menyumbangkan pemikiranya untuk ikut memecahkan masalah pendidikan yang fundamental. Disisi lain guru juga harus berkelakukan menurut harapan masyarakatnya. Dari guru, sebagai pembimbing diharapkan mempunyai tingkah laku yang baik dan bermoral tinggi demi masa depan bangsa dan Negara dalam rangka menjalankan tugasnya sebagai pembimbing yakni membantu memecahkan permasalahan peserta didik .
Kepribadian guru sebagai pembimbing dapat mempengaruhi suasana kelas/sekolah baik kebebasan yang dinikmati anak dalam mengeluarkan buah pikiran, dan mengembangkan kreatifitasnya ataupun pengekangan dan keterbatasan yang dialami dalam pengembangan pribadinya. Perlu diketahui juga bahwa siswa dalam perkembanganya dipengaruhi oleh orang tua/wali (pendidikan informal), guru-guru (pendidikan formal), dan masyarakat (pendidikan non formal). Keberhasilan pendidikan disekolah bukan hanya ditentukan oleh usaha murid secara individual atau berkat interaksi murid dan guru dalam proses belajar mengajar, melainkan juga oleh interaksi siswa dengan lingkungan sosialnya dalam berbagai situasi yang dihadapi di dalam maupun diluar sekolah.siswa berbeda-beda dalam bakat atau pembawaanya, terutama karena pengaruh lingkungan social yang berlainan. Pendidikan itu sendiri dapat dipandang sebagai sosialisasi yang terjadi dalam interaksi social. Maka sudah sewajarnya bila seorang guru berusaha menganilisis pendidikan dari segi sosiologi, mengenai hubungan manusia dalam keluarga, sekolah dan masyarakat.
D. Langkah-Langkah dan Tips-Tips Menjadi seorang guru pembimbing yang profesional
Untuk menjadi seorang guru pembimbing yang profesional maka diperlukan tips – tips dan langkah-langkah yang harus dijalankan oleh guru pembimbing dalam rangka membentuk kepribadian peserta didik melalui proses pendidikan, antara lain sebagai berikut :
A. Langkah –Langkah yang harus dilaksanakan biar menjadi seorang guru sebagai pembimbing yang profesional, antara lain :
1. Guru harus merencanakan tujuan proses pembelajaran dan mengidentifikasi kompetensi yang hendak dicapai .
2. Guru juga harus melihat keterlibatan peserta didik dalam pembelajaran dan mengusahakan agar imajinasi anak didiknya turut aktif dalam proses belajar mengajar
3. Guru harus memaknai kegiatan belajar
4. Sebagai pembimbing, guru juga harus menyadari bahwa dia bertanggung jawab untuk membuat penilaian (evaluasi) terhadap proses belajar mengajar yang telah dilaksanakannya, karena Hal ini perlu dan sangat berarti, baik bagi siswa maupun bagi guru itu sendiri
B. Tips- Tips Menjadi seorang guru pembimbing yang profeional, antara lain :
1. Mengembangkan Kepribadian
2. Menguasai landasan pendidikan
3. Menguasai bahan bimbingan
4. Menilai hasil dan Proses Belajar mengajar yang telah dilaksanakan
5. Menyelenggarakan Program bimbingan untuk membantu siswa dalam memecahkan masalah dan kesulitan
E. Kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang guru sebagai pembimbing.
Dalam Surat Keputusan Mendiknas No.045/UU/002 tentang Pelaksanaan Pendidikan Tinggi Kompetensi adalah seperangkat tindakan cerdas dan penuh tanggung jawab yang dimiliki seseorang sebagai syarat untuk dianggap mampu oleh masyarakat dalam melaksanakan tugas-tugas dibidang pekerjaan tertentu. Kompetensi menuntut adanya kecerdasan yang bertanggungjawab serta adanya pengakuan dari masyarakat. Guru pembimbing memiliki standard kualifikasi tertentu, sehingga memenuhi standard kompetensi sebagai Guru pembimbing atau konselor. Kompetensi tersebut membentuk guru pembimbing menjadi efektif, kredibel dan legitimed. Sesuai Rambu-Rambu Penyelenggaraan Bimbingan Dan Konseling Dalam Jalur Pendidikan Formal (Depdiknas, 2008), kompetensi guru pembimbing tersebut adalah
1). Memahami secara mendalam konseli yang hendak dilayani
A. Menghargai dan menjungjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan, individualitas, kebebasan memilih dan mengedepankan kemaslahatan konseli dalam konteks kemaslahatan umum
B. Mengaplikasikan perkembangan fisiologis dan psikologis serta perilaku konseli
2) Mengusai landasan teoritik bimbingan dan konseling
A. Menguasai teori dan praktis pendidikan
B. Menguasai esensi pelayanan bimbingan dan konseling dalam jalur, jenjang dan jenis satuan pendidikan
C. Menguasai konsep dan praktis penelitian dan bimbingan dan konseling
D. Menguasai kerangka teoritik dan praktis bimbingan dan konseling
3) Menyelenggarakan bimbingan dan konseling yang memandirikan
A. Merancang program bimbingan dan konseling
B. Mengimplementasikan program bimbingan dan konseling yang komprehensif
C. Menilai proses dan hasil kegiatan bimbingan dan konseling
D. Menguasai konsep dan praksis asesmen untuk memahami kondisi, kebutuhan dan masalah konseli
4) Mengembangkan pribadi dan profesionalitas secara berkelanjutan
A. Beriman dan bertakwa kepada Allah SWT
B. Menunjukkan integritas dan stabilitas kepribadian yang kuat
C. Memiliki kesadaran dan komitmen terhadap etika profesional
D. Mengimplementasikan kolaborasi intern di tempat kerja
E. Berperan dalam organisasi dan kegiatan profesi bimbingan dan konseling
F. Mengimplemtasikan kolaborasi antar profesi
Dengan demikian, profesi guru pembimbing menuntut kepemilikan penguasaan kemampuan memahami secara detail pribadi konseli, sehingga mampu menumbuhkan nilai kemanusiaan dan rasa percaya diri yang mapan dalam diri konseli. Kompetensi pertama adalah seorang guru pembimbing harus mampu memahami secara mendalam konseli yang hendak dilayani, yang dengan kemampuan ini maka guru pembimbing dapat memberikan rasa harga diri dalam diri konseli, dengan menjunjung nilai kemanusiaan dan individualitas yang total. Pada saat yang sama guru pembimbing harus mampu juga membuka lebar-lebar pintu kebebasan memilih dan menentukan pilihan sendiri yang sesuai dengan kehendak dan kemauan konseli, dengan tetap mengedepankan kemaslahatan dan kebaikan konseli dalam konteks kemaslahatan umum. Dengan koridor tersebut, guru pembimbing juga selalu memperhatikan dan mengevaluasi perkembangan fisiologis dan psikologis serta perilaku konseli. Seorang guru pembimbing dituntut menguasai landasan teori dan praktik semua kegiatan dan proses bimbingan dan konseling. Tidak hanya bisa menghafalkan berbagai macam teori yang sangat banyak, tetapi dituntut juga mampu mengaplikasikan berbagai teori tersebut dalam pengalaman nyata konseli. Tidak cukup dengan adanya penguasaan teori dan praktis pendidikan dan prosedur pelayanan konseling, guru pembimbing harus mampu menjadi seorang peneliti unggul, sehingga mampu mengembangkan dan merumuskan berbagai hasil penelitiannya untuk memajukan kegiatan profesi bimbingan dan konseling. Selain itu, guru pembimbing juga harus mampu menyusun rancangan dan konsep pelaksanaan bimbingan dan konseling yang berdasarkan pada analisa yang komprehensif, serta mampu membuat penilaian yang sistematis, sehingga berkompeten memberikan peta konsep dan perkiraan permasalahan dan penyelesaian masalah konseli secara ilmiah dan bisa dipertanggungjawab. Di samping ketiga kompetensi di atas, satu kompetensi yang juga wajib dimiliki seorang guru pembimbing profesional, yaitu memiliki semangat meyakini Tuhan Yang Maha Esa, dengan performa kepribadian yang stabil dan kuat, yang memiliki kesadaran dan mematuhi kode etik professional sebagai guru pembimbing. Kemudian setelah semua mencukupi, guru pembimbing juga diharuskan aktif berkomunikasi dengan sesama guru dalam lembaga pendidikannya serta aktif dalam kegiatan-kegiatan sosial kemasyarakatan yang bermanfaat untuk orang banyak, lewat keterlibatannya dalam organisasi-organisasi profesi.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Peran guru sebagai pembimbing sangatlah berperan dalam proses belajar mengajar tidak hanya bertugas memberi bimbingan kepada para peserta didik secara fisik saja tetapi juga yang menyangkut mental, emosional, kreatifitas, moral dan spiritualitas yang tinggi dalam rangka membentuk kepribadian peserta didik dan memecahkan persoalan atau kesulitan para peserta didik dalam memahami ilmu yang disampaikan, jadi tugas ini paling dominan adalah pada guru bimbingan konseling, tetapi tidak hanya guru BK saja yang bertugas memberikan bimbingan kepada peserta didik melainkan semua guru mata pelajaran juga harus bisa memberikan bimbingan kepada peserta didik agar mampu mengembangkan minat,bakat dan potensi sesuai dengan tingkat kemampuan para pseserta didik. Oleh sebab dalam rangka menjalankan perannya sebagai guru pembimbing yang professional maka para guru harus mempersiapkan langkah- langkah sebagai berikut : Guru harus merencanakan tujuan proses pembelajaran , Guru juga harus melihat keterlibatan peserta didik dalam pembelajaran Guru, Guru Harus memaknai kegiatan belajar , dan Sebagai pembimbing, harus bertanggung jawab untuk membuat penilaian (evaluasi) terhadap proses belajar mengajar yang telah dilaksanakannya,
B. Kritik Dan Saran
Menurut pendapat kami, bahwa Peran guru sebagai pembimbing yang baik harus mengetahui masing-masing kepribadian anak didiknya (anak yang dibimbing). karena setiap anak mempunyai karakter sendiri-sendiri, jadi cara atau metode yang digunakan dalam menghadapi anak didik tersebut jelas harus disesuaikan dengan kepribadian anak didik tersebut. karena kalau salah metode, biasanya masalah tidak akan selesai atau malah bisa menjadi masalah yang baru. cara yang paling efektif untuk mangetahui masing-masing karakter anak adalah dengan melakukan pendekatan langsung, dan bahakan direkomendasikan untuk mengetahui kegiatan-kegiatan anak tersebut hingga diluar sekolah. bisa dilihat keluarganya, lingkungan tempat tinggalnya, atau bahkan hingga tempat dia main, les atau melakukan kegiatan-kegiatan lainya.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2009. UU Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 dan Peraturan Pemerintah RI Nomor 74 Tahun 2008 Tentang Guru dan Dosen. Bandung : Citra Umbara.
Susilo, M.J., 2009. Menjadi Guru Profesional Siapa Takut. Yogyakarta: Lentera Pustaka.
Mulyasa, E., 2005. Menjadi Guru Profesional. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.