Daftar isi:
1. Pengertian Media Pembelajaran
Pengertian media secara terminologi cukup beragam, sesuai sudut pandang para pakar media pendidikan. Kata media pembelajaran berasal dari bahasa latin medius yang berarti tengah, perantara atau pengantar. Sadiman dalam Musfiqon (2012: 26) mengatakan media adalah perantara atau pengantar pesan pengirim ke penerima pesan. Dalam bahasa arab, media juga berarti perantara (wasail) atau pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan. Gerlach & Ely dalam Arifin (2008: 23) mengatakan bahwa media apabila dipahami secara garis besar adalah manusia, materi, atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau sikap. Dalam pengertian ini guru, buku teks, dan lingkungan sekolah merupakan media. Secara lebih khusus, pengertian media dalam proses belajar mengajar cenderung diartikan alat-alat grafis, photografis, atau elektronis untuk menangkap, memproses, dan menyusun kembali informasi visual dan verbal.
Berdasarkan definisi tersebut, dapat dikatakan bahwa proses pembelajaran merupakan proses komunikasi. Jadi, media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan (bahan pembelajaran), sehingga dapat merangsang perhatian, minat, pikiran, dan perasaan siswa dalam kegiatan belajar untuk mencapai tujuan belajar.
2. Ciri-ciri media pembelajaran
Arsyad (2006: 24) mengemukakan tiga ciri media yang merupakan petunjuk mengapa media digunakan dan apa saja yang dapat dilakukan oleh media yang mungkin guru tidak mampu (kurang efisien) dalam melakukannya, yaitu:
- Ciri fiksatif (fikxative property)
Menggambarkan kemampuan media merekam, menyimpan, melestarikan, dan merekonstruksi suatu peristiwa atau objek. Suatu peristiwa atau objek dapat diurut dan disusun kembali dengan media seperti fotografi, video tape, audio tape, disket komputer dan film. Dengan ini, media memungkinkan suatu rekaman atau objek yang terjadi pada suatu waktu tertentu ditransportasikan tanpa mengenal waktu. Ciri ini amat penting bagi guru karena kejadian-kejadian atau objek yang telah direkam atau disimpan dengan format media yang dapat digunakan setiap saat.
- Ciri manipulatif (manipulative property)
Transformasi suatu kejadian atau objek dimungkinkan karena media memiliki ciri manipulatif. Kejadian yang memakan waktu berhari-hari dapat disajikan kepada siswa dalam waktu dua atau tiga menit dengan teknik pengambilan gambar time-lapse recording. Misalnya, bagaimana proses larva menjadi kepompong kemudian menjadi kupu-kupu dapat dipercepat dengan teknik rekaman fotografi tersebut. Kemampuan media dari ciri manipulatif memerlukan perhatian sungguh-sungguh karena apabila terjadi kesalahan dalam pengaturan kembali urutan kejadian atau pemotongan bagian-bagian yang salah, maka akan terjadi pula kesalahan penafsiran yang tentu saja akan membingungkan dan bahkan menyulitkan siswa.
- Ciri distributif (distributive property)
Ciri distributif dari media memungkinkan suatu objek atau kejadian ditransportasikan melalui ruang secara bersamaan. Kejadian tersebut disajikan pada sebagian besar siswa dengan stimulus pengalaman yang relatif sama mengenai kejadian itu. Informasi bisa direkam serta dapat direproduksi beberapa kali dan dapat digunakan secara bersamaan atau berulang-ulang diberbagai tempat.
Ketiga ciri ini merupakan karakteristik media yang dapat digunakan dalam pembelajaran. Terkadang guru harus menyampaikan sesuatu yang telah terjadi pada masa lampau, rung dan waktu yagn terbatas, serta materi ayng disajikan sangat abstrak. Dengan mempertibangkan hal ketiga ini guru dapat memilih, menciptakan, dan menggunakan media.
3. Kedudukan media dalam pembelajaran
Pembelajaran merupakan sistem yang terdiri dari berbagai komponen. Dalam pembelajaran terdapat komponen tujuan, komponen materi atau bahan, komponen strategi, komponen alat dan media, serta komponen evaluasi. Dari sini tampak bahwa media merupakan salah satu komponen dalam proses pembelajaran, sehingga kedudukannya tidak hanya sekedar sebagai alat bantu mengajar, tetapi sebagai bagian integral dalam proses pembelajaran. Kedudukan media sangat penting, sebab dapat menunjang keberhasilan pembelajaran. Bahkan bila dikaji lebih jauh, media tidak hanya sebagai penyalur pesan yang harus dikendalikan sepenuhnya oleh sumber berupa orang, tetapi dapat juga menggatikan sebagian tugas guru dalam penyajian materi pelajaran.
4. Fungsi media pembelajaran
Pada dasarnya media hanya berfungsi sebagai alat bantu visual dalam kegiatan pembelajaran, yaitu berupa sarana yang dapat memberikan pengalaman visual kepada siswa antara lain untuk mendorong motivasi belajar, memperjelas dan mempermudah konsep yang kompleks dan anstrak manjadi lebih sederhana, konkrit, serta mudah difahami. Dengan demikian media dapat berfungsi untuk mempertinggi daya serap belajar siswa terhadap materi pembelajaran (Miarso dalam Musfiqon, 2012: 32).
Arsyad (2006: 15) mengemukakan bahwa pemakaian media pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minat baru, membangkitkan motivasi dan merangsang kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologi terhadap siswa. Penggunaan media pembelajaran pada tahap orentasi pembelajaran akan sangat membantu keefektifan proses pembelajaran dan penyampaian pesan dan isi pembelajaran pada saat itu.
Menurut Benni Agus Pribadi dalam Musfiqon (2012: 33), media pembelajaran berfungsi sebagai berikut:
- Membantu memudahkan belajar bagi siswa dan juga mempermudah proses pembelajaran bagi guru.
- Memberikan pengalaman lebih nyata (abstrak menjadi konkrit).
- Menarik perhatian siswa lebih besar (jalanya pembelajaran tidak membosankan).
- Semua indra siswa dapat diaktifkan.
- Dapat membangkitkan dunia teori dengan realitanya.
Fungsi media pembelajaran, dapat juga dilihat dari segi perkembangan media itu sendiri, yaitu:
- Pada mulanya berfungsi sebagai alat bantu mengajar.
- Dengan masuknya audio-visual intruction, media berfungsi memerikan pengalaman konkrit kepada siswa.
- Munculnya teori komunikasi menyebabkan media mempunyai fungsi sebagai alat penyalur pesan/informasi belajar.
- Adanya penggunaan pendekatan sistem dalam pembelajaran media berfungsi sebagai bagian integral dalam program pembelajaran.
- Akhirnya, media bukan saja sekedar berfungsi sebagai peraga bagi guru, tetapi pembawa informasi/pesan pembelajaran yang dibutuhkan (Soeharto dalam Musfiqon, 2012: 34)
5. Perangkat media pembelajaran
Perangkat media dapat terdiri atas: material, equipment, hardware, dan software. Istilah material berkaitan erat dengan istilah equipment dan istilah hardware berhubungan dengan istilah software. Material (bahan media) adalah sesuatu yang dapat dipakai untuk menyimpan pesan yang akan disampaikan kepada auidien dengan menggunakan peralatan tertentu atau wujud bendanya sendiri, seperti transparansi untuk perangkat overhead, film, filmstrip, dan film slide, gambar, grafik, dan bahan cetak. Sedangkan equipment (peralatan) ialah sesuatu yang dipakai untuk memindahkan atau menyampaikan sesuatu yang disimpan oleh material kepada audien, misalnya proyektor film slide, video tape recorder, papan tempel, papan flanel, dan sebagainya.
Istilah hardware dan software tidak hanya dipakai dalam dunia komputer, tetapi juga untuk semua jenis media pembelajaran. Contoh, isi pesan yang disimpan dalam transparansi OHP, kaset audio, kaset video, film slide. Software adalah isi pesan yang disimpan dalam material, sedangkan hardware adalah peralatan yang digunakan untuk menyampaikan pesan yang telah dituangkan ke dalam material untuk dikirim kepada audien. Contoh, proyektor overhead, proyektor film, video tape recorder, proyektor slide, proyektor filmstrip.