Sebelum saya membahas tentang alternatif terbaik pengganti Microsoft Office, saya ingin bercerita sedikit tentang Microsoft Office itu sendiri. Saya yakin Anda sudah tidak asing lagi dengan aplikasi Microsoft Office. Aplikasi ini sudah menjadi barang wajib hampir di setiap komputer atau laptop. Mengapa demikian? Tentu saja dengan memiliki aplikasi Microsoft Office dapat mendukung banyak aktivitas keseharian kita, seperti kerja kantoran, mengajar, kuliah, dan lain-lain.
Namun sebagian orang saya yakin ada yang tidak sadar bahwa aplikasi Ms. Word yang di gunakan sebetulnya mempunyai Lisensi. Artinya seharusnya dia mendapatkan aplikasi itu dengan cara membayar. Bisa melalui pembayaran sekali atau berlangganan. Benarkah? Nih lihat daftarnya:
Untuk selengkapnya silahkan cek di sini.
Apa Anda tau jika kita menggunakan aplikasi bajakan maka kita dikatakan telah melanggar, melanggar hukum negara maupun hukum syariat agama. Lalu apakah dengan begitu kalau kita menggunakan aplikasi Microsoft Office berarti haram?
Sering sekali saya menemukan orang yang menyalahkan orang lain yang menggunakan Microsoft Office. Yang perlu diluruskan adalah, yang salah bukan softwarenya, namun cara mendapatkannya. Ketika kita mampu memberi aplikasi original tentu saja ini bagus, selain dia membayar dia juga mau menghargai pembuatnya. Sedang di luar sana saya yakin aplikasi ini mungkin sudah ribuan orang menyebarkannya dengan tidak legal. Ah tapi untuk postingan saya kali ini saya tidak akan menulis panjang lebar tentang hal itu, mungkin bisa di lain artikel.
Daftar isi:
Alternatif Pengganti Microsoft Office
Tenang, ada alternatifnya. Masih banyak aplikasi yang semirip dengan Ms. Word namun gratis dan tanpa ada biaya berlangganan sedikitpun. Kali ini saya akan membagikan dua alternatif terbaik pengganti Microsoft Office versi Sangu Ilmu. Simak informasi berikut:
LibreOffice
Aplikasi pertama adalah LibreOffice. LibreOffice adalah perangkat lunak yang dikembangkan berbasis komunitas, dan merupakan proyek dari organisasi nirlaba, yang dinamakan dengan The Document Foundation. LibreOffice adalah perangkat lunak bebas dan open source, awalnya berbasis pada OpenOffice.org (yang dikenal sebagai OpenOffice), dan merupakan proyek penerus OpenOffice.org. OpenOffice sendiri sebetulnya masih ada, Anda bisa mengunjungi melalui websitenya. LibreOffice tersedia di hampir semua operasi sistem, diantaranya Windows, Linux, dan OS.
LibreOffice sudah menjadi perangkat kantor utama berbasis open soruce. Sudah hampir semua distro linux menyertakan LibreOffice sebagai software yang sudah terinstal di dalamnya. Ketika kita menginstal LibreOffice, kita mendapatkan beberapa aplikasi di dalamnya. Diantaranya adalah Writer Document (kalau di Ms. Office namanya Word), Calc Sreadsheet (kalau di Ms. Office namanya Excel), Impress Presentation (kalau di Ms. Office namanya PowerPoint). Ketiga aplikasi di atas saya yakin sudah cukup memenuhi kebutuhan aktivitas kita. Ditambah lagi ada 3 aplikasi ekstra, yaitu: Draw Drawing, ini digunakan untuk menggambar standar; Math Formula, ini digunakan untuk membuat rumus/persamaan; Base Database, saya kurang tau keperluan utamanya karena tidak pernah menggunakan, namun sepertinya digunakan untuk menghubungkan server (koreksi jika saya salah).
Tidak hanya itu, kita juga masih diberi keleluasaan untuk mengeksplor lagi di aplikasi ini. Dengan menggunakan Extensions kita bisa menambahkan banyak fitur. Extention bisa di akses disini.
Secara tampilan menurut saya sudah cukup bagus, hanya saja posisi menu default-nya sangat membingungkan khususnya bagi Anda yang belum pernah melihat atau menggunakan Ms Office 2003. Sedang kita tahu, Ms Office 2003 sudahlah sangat jadul. Namun tidak perlu bingung, bagi Anda yang sudah terbiasa menggunakan Ms. Office 2007 ke atas, kita bisa memodifikasi tampilan agar posisi menu-nya menjadi berbentuk menutabs, atau istilahnya kalau di libreoffice adalah Notebookbar. Untuk tutorialnya silahkan klik disini. Setelah di modifikasi tampilannya menjadi seperti ini:
Barangkali ada yang bertanya:
Bagaimana jika di lingkungan sekitar kita semua tidak ada yang menggunakan LibreOffice, apakah bisa melakukan pertukaran data?
—
Jawabannya, tentu saja bisa.. Meskipun LibreOffice ekstensi default nya .odt, tapi bisa membuka aplikasi docx. Bahkan ketika kita ingin menyimpan dokumen dalam bentuk docx juga bisa. Kita juga bisa menseting pengaturan agar eksitansi default nya menggunakan docx. Untuk tutorialnya insyaAllah di artikel selanjutnya.
Jika masih belum puas dengan aplikasi LibreOffice, ada satu lagi aplikasi yang lebih menarik. Apa itu?
WPS Office
WPS Office adalah rangkaian software kantor terkemuka berbasis PC dan perangkat seluler. Dengan lebih dari 1,2 miliar instalan, WPS Office adalah solusi aplikasi kantor yang mempunyai kinerja baik, dan juga jauh lebih terjangkau yang diakui sebagai alternatif pilihan dari Microsoft Office. Sepenuhnya kompatibel dan dapat disandingkan dengan Microsoft PowerPoint, Excel dan Word. Artinya file yang di simpan di WPS Office dan file yang disimpan di Microsoft Office bisa sama-sama dibuka di perangkat (bertukar file). WPS Office tersedia untuk PC berbasis Windows dan Linux serta Android dan iOS. WPS Office adalah anak perusahaan dari Kingsoft Corporation, perusahaan layanan dan perangkat lunak Internet tabaik di China.
Dari segi tampilan WPS sangat mirip sekali tampilannya dengan Microsoft Office terbaru. Semua posisi menu sudah tersusun menyerupai posisi menu di dalam Microsoft Office. Berbeda dengan LibreOffice, WPS hanya tersedia untuk aplikasi kantoran saja. Aplikasi yang yang masuk diantaranya adalah WPS Writer (kalau di Ms Office namanya Word), WPS Presentation (kalau di Ms Office namanya PowerPoint), WPS Spreadsheets (kalau di Ms Office namanya Excel) dan WPS PDF. 4 Aplikasi, namun semua sudah lebih dari cukup.
Bagi Pengguna Ms Office saya yakin ketika menggunakan aplikasi ini sudah langsung bisa menyesuaikan. Anda bisa lihat gambar di bawah ini. Ini merupakan tampilan halaman WPS Writer. Bagaimana, mirip banget kan dengan Ms Office?
Ohya, ternyata WPS ini tidak benar-benar sepenuhnya gratis ya. WPS juga menyediakan versi premium. Anda bisa menemukan informasi di sini. Namun WPS versi premium tidak benar-benar mempengaruhi produktifitas kita. Beberapa fitur premium yang diberikan adalah pemberian Cloud, mirip dengan Ms. Office. Jadi WPS versi gratis sekali lagi sudah lebih dari cukup.
Kesimpulan
Selama penggunaan rutin saya selalu sering menggunakan aplikasi WPS daripada LibreOffice, ini dikarenakan tampilannya yang tidak asing lagi. Ketika saya ingin mengubah pengaturan, saya tidak membutuhkan waktu lama untuk menyesuaikan. Namun bukan berarti saya tidak pernah pakai LibreOffice. Kedua aplikasi ini saya instal di komputer saya.
LibreOffice menurut saya aplikasi yang termasuk sudah sempurna, saya selama menggunakan tidak pernah mengalami masalah/bug. Sedangkan WPS, saya pernah mengalami masalah, tapi tidak sering ya,, saya hanya menjumpai satu kali. Yaitu ketika saya membuka file docx dari Ms Word ke WPS. File tidak mau terbuka, dan hanya loading. Namun saat file saya buka menggunakan LibreOffice file bisa dibuka dengan lancar.
Kekurangan lain dari WPS adalah tidak bisa menambahkan extenstion atau plugin. Berbeda dengan LibreOffice, yang bisa fleksibel dalam penggunaannya. Seperti contoh saya sebagai seorang peneliti, saya terbiasa membuat referensi karya ilmiah menggunakan aplikasi Mendeley karena sangat memudahkan sekali. Mendeley sangat kompatibel dengan LibreOffice, namun WPS tidak bisa.
Itu tadi informasi dua aplikasi terbaik alternatif Ms. Word. Dua alternatif ini hanya sedikit dari banyaknya alternatif lainnya ya. Anda bisa memberikan masukkan lain aplikasi alternatif pilihan Anda melalui kolom komentar.
Jangan bingung untuk memilih, silahkan dicoba semua.
3 pemikiran pada “Aplikasi Alternatif Terbaik Pengganti Microsoft Office”